Posted by : FEB UKSW Senin, 10 Juni 2013

Sudhamek Agung Waspodo Sunyoto merupakan seorang konglomerat yang lahir dari keluarga terpandang, keluarganya memiliki bisnis pengolahan kacang kulit yang cukup terkenal. Maka tidak heran jika ia selalu hidup berkecukupan. Sudhamek adalah bungsu dari sebelas bersaudara, yang terdiri dari tujuh laki-laki dan empat perempuan. Ia lahir pada 20 Maret 1956, di Rembang, Jawa Tengah.

Berbicara mengenai pendidikan, Sudhamek merupakan salah satu tokoh yang selalu mengutamakan pendidikan. Ia tidak hanya menyelesaikan pendidikan hingga sarjana di bidang ekonomi, pada tahun 1981; namun juga telah menyelesaikan kuliahnya hingga sarjana dibidang hukum pada tahun 1982 di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Itulah mengapa Sudhamek begitu cakap dalam banyak hal; karena, memang dari awal ia telah berpedoman, bahwa ia harus menjadi seorang yang professional dengan banyak menimba ilmu dan pengalaman sebelum masuk dalam dunia bisnis.
Ketika ia berasil menyelesaikan pendidikan di bangku kuliah, Sudhamek tidak langsung bergabung dengan bisnis dan perusahaan yang didirikan oleh mendiang ayahnya, Darmo Putro, yaitu PT. Tudung Putra Jaya, yang berdiri sejak tahun 1958. Ia justru meniti karirnya pada perusahaan lain demi menimba pengalamannya.
Perusahaan pertamanya adalah PT. Gudang Garam Tbk; dari sinilah Sudhamek menimba ilmu dan pengalaman selama delapan tahun di pabrik rokok tersebut. Pada akhirnya ia berhasil mencapai  jabatan Presiden Direktur di PT. Trias Santosa Tbk, yang tidak lain merupakan salah satu anak dari perusahaan PT. Gudang Garam Tbk. Meski begitu, sayang sekali prestasi tersebut ternyata belum juga membuat Sudhamek puas. Dari situlah, kemudian ia melanjutkan karirnya di tahun 1991 hingga 1994 dengan bergabung pada Djuhar Group sebagai Executive Director. Di waktu bersamaan, ternyata Sudhamek juga mendirikan sebuah sekolah bernama Central Sevilla National Plus School dan berkiprah di PT. Posnesia Stainless Steel Industry dengan jabatan sebagai Wakil Presiden. Akhirnya di tahun 1994, barulah ia masuk kembali ke dalam bisnis dan perusahaan keluarganya dengan menjadi CEO Garuda Food di bulan Oktober.

Pesan beliau untuk FEB UKSW :
Sudhamek memiliki mimpi ke depan kalau dunia kampus dengan dunia bisnis suatu saat adalah dua dunia yang menyatu. Campus needs business, business needs campus. Ini yang sudah terjadi di Amerika. Menurutnya, praktisi bisnis di Amerika sangat care pada perkembangan konsep di kampus. Sebaliknya, kampus juga melihat dunia bisnis adalah sumber inspirasi dan sekaligus laboratorium terbaik bagi mahasiswa mereka. Perlu dikembangkan agar masyarakat kampus berorientasi pada pasar (users). Sebaliknya, pebisnis juga perlu menyadari pentingnya perkembangan ilmu pengetahuan. Persaingan global itu menuntut pebisnis semakin terus mengasah dan mengembangkan pengetahuannya.


Terima kasih,^.^
Bravo FEB,Viva UKSW !!!

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Kegiatan Terkini SDTF

Komunitas

Popular Post

- Copyright © Student Development Task Force - Powered by Blogger.com - Wibi - Web Team