- Back to Home »
- Artikel »
- FEB UKSW & DAI : Seminar Nasional “Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)”
Posted by : FEB UKSW
Selasa, 02 April 2013
Mengawali
bulan April tahun 2013 ini, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Unviersitas
Kristen Satya Wacana (UKSW) mengadakan Seminar Nasional “Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN)” di Balairung Utama UKSW, Salatiga. Seminar hasil kerjasama
antara FEB dengan Dewan Asuransi Indonesia (DAI) ini, berlangsung selama 3,5
jam sejak pukul 14.00 WIB.
Ari Budi
Kristanto (ARI), dosen FEB spesialisasi Perpajakan yang menjabat sebagai Ketua
Panitia, mengatakan bahwa seminar gratis ini telah menarik perhatian 400 orang
mahasiswa FEB, meskipun tidak lebih dari 100 orang yang mengisi daftar ulang
saat seminar berlangsung.
Dalam
seminar yang dipanitiai oleh mahasiswa FEB ini, tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa
tetapi beberapa dosen FEB bahkan dekan FEB, Hari Sunarto, SE, MBA, PhD pun
turut mengikuti jalannya seminar. Beberapa dosen diantaranya adalah Rosally
Fransiska, Yusepaldo Pasharibu, Roos Kities Andadari, Usil Sis Sucahyo dan
Gatot Sasongko.
Ditemui
di sela-sela seminar, Ipung, salah satu staf
DAI asal Jakarta, mengatakan bahwa program sosialisasi yang diberi nama Insurance Goes to Campus periode
2012/2013 ini, setidaknya telah bekerjasama dengan 15 universitas dan sekolah di Indonesia. Beberapa diantaranya
adalah Universitas Trisakti (Jakarta), Universitas Gajah Mada (Yogyakarta),
Universitas Pancasila (), SMA panghudiluhur santojosep (), Universitas
Pendidikan Indonesia (Bandung), dan Universitas Kristen Krida Wacana (Jakarta),
termasuk UKSW (Salatiga).
“UKSW salah satu yang paling kondusif yang
pernah kami datangi,” komentar Ipung.
Tentang
Asuransi
Tidak
main-main, FEB bersama DAI mengundang Konsultan untuk Microinsurance World Bank, Jakarta AAUI, Drs. Frans Wiyono, AAAIK
yang memberikan pengenalan asuransi kepada mahasiswa FEB. Selain itu, hadir
juga Kabid manajemen pelayanan kesehatan, Divre VI DIY, PT. ASKES (Persero),
Andayani Budi Lestari, SE. MM. AAK, dan Budi Hartono Purnomo, Civil Eng, AAIK,
ANZIF (Snr. Assoc), CIP, Dipl. Bus, dari Perwakilan Asosiasi Asuransi Umum
Indonesia (AAUI).
Siang
itu, Frans, sebagai pembicara pertama dalam seminar ini menjelaskan kepada
mahasiswa FEB bahwa di Indonesia, bisnis
asuransi jumlahnya sudah sangat banyak, permodalannya bagus, dan pemahaman
tentang fungsi asuransi juga sangat baik. “Fungsi sebuah asuransi sangat
relevan untuk dipertimbangkan,” ucapnya.
“Asuransi
tidak akan berjalan tanpa risiko, dan jika ingin berjalan dengan baik haruslah menganut
prinsip-prinsip asuransi dengan baik,” ucapnya lagi.
Risiko
yang ia maksud adalah peristiwa apapun yang menimbulkan kerugian, seperti
musibah kebakaran, bencana alam, ataupun tabrakan. Selain itu membeli saham
juga bisa disebut sebagai risiko, teknologi gagal, kesehatan, manajerial, dan
sebagainya.
Materi
tidak berhenti sampai disitu, pembicara kedua, Andayani Budi Lestari
satu-satunya pembicara wanita pada seminar
ini menjelaskan tentang Asuransi Kesehatan Dalam Sisitem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN).
Dalam
kesempatan ini, ia menegaskan bahwa pada 2019 nanti, semua rakyat Indonesia diwajibkan
untuk mengikuti asuransi yang diberikan Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS)
dengan membayar iuran. Meski sampai saat ini nominal iuran tersebut belum
ditetapkan oleh pemerintah, namun Andayani mengatakan bahwa, iuran ini tidak
akan dikenakan untuk masyarakat menengah kebawah (miskin), “iuran untuk mereka
akan ditanggung oleh pemerintah,” ucapnya.
Kemudian,
seminar berlanjut dengan pembahasan mengenai Peluang Karier di Industri
Asuransi oleh Budi Hartono Purnomo. Pria yang sore itu terlihat bersemangat ini
mengatakan bahwa bisnis di bidang asuransi merupakan bisnis yang sangat
menjanjikan, “ketika ada bencana alam, justru bisnis ini yang paling dicari,”
ungkapnya.
Dalam presentasinya,
Budi menjelaskan bahwa saat ini, profesi yang digunakan di Indonesia sebagai
seorang wirausaha mulai menjadi profesi yang mendunia dan profesi di bidang
asuransi mulai bermunculan dan menjadi peringkat 3 terbaik dunia.
Seminar
ini berakhir dengan acara penyerahan kenang-kenangan dari FEB
UKSW kepada para
pembicara/narasumber,
serta pembagian sertifikat kepada peserta seminar.